PetaBencana.id Luncurkan "Peta Gotong Royong": Teknologi AI untuk Ketangguhan Komunitas di Tengah Krisis Iklim
JAKARTA – Ditengah meningkatnya frekuensi bencana akibat perubahan iklim, seperti banjir di Jawa Barat, tanah longsor di Sumatera Utara, dan meluapnya Danau Tondano di Sulawesi Utara, Yayasan Peta Bencana meluncurkan Peta Gotong Royong, sebuah platform berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk memperkuat respons bencana antarwarga di Indonesia.
Platform ini dikembangkan di atas fondasi PetaBencana.id, sistem pemetaan bencana real-time terbesar di Asia Tenggara yang telah digunakan sejak 2017.
Peta Gotong Royong memungkinkan masyarakat untuk melaporkan kebutuhan darurat, menawarkan bantuan, dan berkoordinasi secara langsung menggunakan aplikasi populer seperti WhatsApp, Telegram, dan Facebook Messenger.
“Peta Gotong Royong dibangun di atas semangat gotong royong yang kuat di Indonesia. Platform ini memberdayakan masyarakat untuk bertindak cepat saat bencana terjadi,” ujar Nashin Mahtani, Direktur Yayasan Peta Bencana.
Sementara itu, Direktur BNPB, Bambang Surya Putra, menyebut inisiatif ini sebagai “ladang gotong royong digital” yang setara dan tanpa pemimpin, memperkuat solidaritas dalam merespons krisis.
Ia menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dan data terbuka sebagai bagian dari sistem tanggap darurat yang inklusif dan efektif.
Fitur utama platform ini mencakup pelaporan kebutuhan real-time, sistem pencocokan bantuan terdesentralisasi, akses terbuka untuk transparansi dan integrasi dengan media sosial.
Uji coba platform selama banjir Februari 2025 menunjukkan hasil signifikan: kecepatan pencocokan bantuan meningkat 70% dibandingkan koordinasi biasa lewat media sosial.
Indra Kurniawan, mantan Kepala Manajemen Bencana PMI Bogor dan penyintas gempa Sukabumi, menilai platform ini sebagai “jembatan antara warga, relawan, dan pemerintah”.
Senada, perwakilan PMI Deli Serdang dan organisasi seperti PKBI Jawa Timur, PHDI, dan Muhammadiyah juga menyambut baik inisiatif ini sebagai wujud gotong royong digital yang berbasis komunitas.
Peluncuran Peta Gotong Royong menjadi langkah konkret di tengah tantangan global dalam ilmu iklim, termasuk keterlambatan penyusunan Laporan Penilaian IPCC.
Saat respons internasional melambat, masyarakat lokal justru mengambil peran sentral dalam membangun ketahanan terhadap krisis iklim.