Siaga Sejak Dini, Sekolah Alam Terapkan Edukasi Mitigasi Kebakaran bagi Siswa
Mitigasi bencana merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang aman, termasuk di sekolah.
Salah satu risiko yang perlu diwaspadai adalah kebakaran, yang dapat terjadi akibat korsleting listrik, titik api dari bahan mudah terbakar, hingga ledakan gas.
Oleh karena itu, pemahaman tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran menjadi hal yang perlu diajarkan kepada siswa sejak dini.
Sekolah Alam memiliki beberapa potensi risiko kebakaran karena adanya instalasi listrik, penggunaan kompor di area kantin, serta banyaknya pepohonan yang mengelilingi lingkungan sekolah.
Faktor-faktor ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran jika tidak dikelola dengan baik.
Untuk meningkatkan kesadaran siswa, tim Salam Edukasi mengadakan edukasi mitigasi kebakaran yang diikuti oleh 50 siswa SMP kelas 8.
Kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat lebih memahami potensi risiko kebakaran di lingkungan sekolah serta mengetahui langkah-langkah pencegahannya.
Setelah sesi edukasi, siswa dibagi ke dalam kelompok dan diminta untuk melakukan hazard mapping, yaitu pemetaan potensi bahaya di sekitar sekolah.
Mereka berkeliling ke berbagai area untuk mengidentifikasi titik-titik rawan kebakaran serta mencari solusi mitigasi yang tepat.
"Aku dengan teman-teman berkeliling sekolah melihat potensi terjadinya kebakaran. Menurutku, area kantin salah satu titik risikonya karena ada kompor gas di sana. Jadi, perlu ada APAR di dekat kantin," ujar Rafif, salah satu siswa yang ikut dalam kegiatan ini.
Dari hasil observasi, siswa menemukan beberapa titik yang memiliki potensi bahaya kebakaran. Mereka kemudian mempresentasikan hasil temuan mereka di depan kelas, berdiskusi bersama teman-teman dan guru mengenai cara mengurangi risiko tersebut.
Hasil pemetaan yang dilakukan oleh siswa ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi pihak sekolah dalam mengelola aset serta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi kebakaran.
Langkah ini diharapkan dapat menjadikan sekolah sebagai Sekolah Alam Tangguh Bencana yang lebih siap dalam menghadapi berbagai risiko.
Dengan adanya edukasi ini, siswa tidak hanya mendapatkan wawasan tentang mitigasi kebakaran, tetapi juga dilatih untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar mereka.
Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan budaya keselamatan yang lebih baik di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari.